Selasa, 14 Mei 2013

Misteri Lagu "Nina Bobok" Part 4 by Fio si'Pemimpi

Gua terbangun dari tidur , karna suara handphone yang berbunyi, setelah gua Chek ternyata itu adalah Lisa yang mengatakan agar tidak lupa untuk melakukan persiapan malam ini di sekolah dan aku harus membawa lilin yang sudah ku campur dengan rambut yang telah gua bakar, entah apa maksut semua itu tapi Neto dan Lisa sendiri juga melakukan hal yang sama seperti gua,
Malam pun tiba gua menatap ke jendela dan ternyata hujan rintik rintik di temani dengan sapuan angin yang menambah dingin dan mencekam malam ini,
Setelah aku persiapkan semua aku pun keluar dari rumah dengan payung merahku,
Gua merasakan ketakutan yang sangat berarti , gua berjalan perlahan dan mendengarkan music music kesukaan gua, di jalan gua mersakan ada yang sedang mengikuti ku, setiap gua lihat ke belakang gua tidak melihat apa apa, langkah cepat pun gua ambil hingga ,

Dleg, gua melihat di depan gua ada kucing hitam melotot kearah gua.,

gua melewati kucing itu namun kucing itu terus melihat kearah gua,

akhirnya gua pun berlari sekenceng kencengnya karna beban ketakutan gua benar benar menjadi paranoit hingga gua sampai di depan sekolah , gua lompati pagar itu, dan masuk ke halaman belakang, sekolah bener bener nyeremin apalagi malam malam gini,

tapi gua juga belum melihat sebatang pun hidung temen gua Lisa dan Neto,
dalam hati gua kesel banget , sampai sampai gua ngedumel dalam hati,
“kalau sampe tu begebluk gak kesini, gua bener bener akan bunuh mereka berdua,??”

Hingga handpone gua berbunyi, gua lihat Lisa sedang menghubungi gua dan ketika gua angkat suara gak jelas lah yang gua denger,
Di tengah itu hujan semakin deras, membuat gua sedikit basah kuyup akhirnya di tengah itu gua menuju ke dalam sekolah berusaha mendengarkan Lisa yang ngomong semakin gak jelas tanpa gua sadari gua berjalan sendiri menelusuri lorong itu,

Hingga gua di kejutkan dengan wajah Cewek yang wajahnya serem banget,
Sontak gua langsung kabur baru beberapa langkah gua berjalan gua udah di depan wajah lain yang gak kalah serem karna terdesak tangan gua pun maen sendiri dan mukul wajah itu,
“plok”
Pukulan gua mendarat di depan wajah itu,
Hingga teriakan “aduh”
Membuat gua tersadar kalau itu adalah Neto yang tersungkur akibat bogem mentah gua, seketika gua dapat pukulan balik dari Lisa,
“Bego banget sih lu,?? Temen sendiri di pukul??”

Gua gak sadar kalau itu adalah mereka yang memakai senter,

Mata kiri Neto hitam legam akibat bogeman gua membentuk seperti tai lalat gede ingin gua ketawa tapi kayanya dia udah pengen balik bogem gua untung aja ada Lisa yang langsung menarik gua dan Neto ke kelas,

Di dalam kelas Lisa mengeluarkan Lilin dan membentuk sebuah lingkaran,
Termasuk lilin yang gua bawa dan Neto dimana lilin itu harus gua pegang dengan tangan kita masing masing,

Gau coba bertanya apa yang mau kita lakukan tapi Lisa menyuruh gua untuk tetap diam,
Dan dimulai lah ritual itu,

Kami memejamkan mata dan mulai bernyanyi Lagu itu,
“Nina bobok owh Nina bobok kalau tidak bobok di gigit nyamuk”

Kurang lebih 9 kali kami menyanyikan itu tapi gak terjadi apa apa,
Karna Bosen Neto pun meletakkan Lilin itu, dan setelah itu keluar dari lingkaran itu, tapi ada yang terjadi dengan Neto tiba tiba dia teriak ,

“SeseseseseseTTTAAANNNNNN!!!” Neto pun terjatuh dan seketika Lisa menariknya dan membawanya masuk ke lingkaran itu lagi,

“lu Bego banget sih?? Siapa yang nyuruh lu berhenti?? Haaa?? Bego bego bego?? Lu baru aja lihat setan kan, kita udah buka mata batin kita masing masing, sebelum lilin di tangan lu mati dengan sendirinya gak boleh ada yang keluar atau lu mau lihat setan lagi??”

Gua pun sontak bertanya,
“maksutnya apa sih ?? Ritual apa ini? Dan kenapa lilin di tangan kita harus mati??”
Dan Lisa pun menjawab dengan tanduk di kepalanya,
“Dengan begitu kita akan tau Nina ada atau gak seperti yang lu bilang, kita memanggil Nina dan Biarkan Nina yang mengijinkan kita melihatnya , “

“Owh, jadi nanti lilin kita yang niup Nina gitu?? Ya elah, segitunya emang ini ulang tahun Nina pakai lilin segala ,, kenapa gak sekalian aja gua tadi bawain Kue tar, dan Hadiahnya??”

Tapi tatapan Lisa benar benar serius dan gak bisa di buat bercanda, “Diam deh lu, ayo semuanya lanjutkan nyanyinya??”

Kami pun melanjutkan lagu itu, hingga malam semakin Larut hanya rintikan hujan di jendela yang menemani kita bernyanyi,
Dan akhirnya saat itu lah Tiba,

Lilin di tangan gua mati,
Sontak jantung gua beredegup sangat kenceng keringat pun bercucuran, Lisa dan Neto pun menatap ketakutan,
“Eh, Kampret kenapa Cuma Lilin di tangan gua yang mati,, gimana nie??”

Neto pun menjawab “Hahahaha wah kayanya ada yang bakal kencing di celana nie?? Sob emang nasib lu kali jadi jodohnya Nina, Wah, mulai sekarang gua panggil lu menir ya??”

Tapi tiba tiba Lilin di tangan Neto pun juga Mati, gua pun tertawa
“Hahahahahahaha mampus lu ,, Nina jangan jangan dia suka sama lu ?? “

Dan yang lebih lucu, gua lihat di celana Neto yang kebetulan memakai celana putih itu gua lihat Cairan basah,

“Wah, ada yang ngompol nie ye??? Hahahaha”

Tapi wajah ketakutan Neto bener bener kelihatan dengan jelas, dan
Neto pun menatap Lisa, sambil ngerengek kaya Anak kecil,
“Lisa , kok lilin lu gak mati??? Jangan jangan tadi waktu gua titipin ni lilin di Tas lu ketuker dan ini lilin lu, balikin lilin gua??”

Lisa pun memukul Neto,
“Enak aja , gua gak tau lah, yang jelas ini lilin gua, dasar Tukang ngompol lu???”

Dan tiba tiba Neto meniup Lilin Lisa hingga ikut Mati,
“Yes, sekarang kita sama, mati semua kan??”

“Dasar Gila??”
Lisa pun mencela Neto,

Hingga Kami mendengar Suara itu, Suara Seorang Cewek yang menangis,
“Lu denger Suara itu gak??
Neto pun pucat , dengan tiba tiba gagap dia menjawab ,
“Eng Eng Eng Eng Engak kok , E Em Em Emang Su Suara Ap Apa??”

Namun Lisa menjawab , “ya gua denger Suara Cewek menangis dan arahnya dari kelas sebelah? Kita kesana ya?”

Neto pun tiba tiba bilang,
“Eh, Emang gak papa ya?? Gimana kalau itu bukan Nina gimana kalau itu HAntu lain??? Kita kan udah gak punya urusan Sama Hantu lain, Nanti Clien kita Nina bisa marah kita Batalkan Rapat ini???”

Gua pun menjawab “Emang kita lagi bisnis sama Nina, alasan aja lu?? Ayo ah keburu durasi Nie Cerita abis gara gara lu?? Kalau Ratting Naik Kali aja Penulisnya mau buatin Cerita kita bertiga lagi??”

Lisa pun tersenyum dan mengatakan “oke sip, lumayan kan kalau perpanjangan kontrak, jaman sekarang sulit dapat kerjaan di Fp lain?? Yuk?”

Gua dan teman Teman gua pun Pergi ke Kelas itu, semakin dekat gua semakin kenceng dengar tangisan itu,
Hingga kita benar benar Berada di depan kelas itu,

Dan gua pun membuka perlahan pintu itu,
“Krieeeekkkkk!!!”

Dan benar gua dan temen temen gua melihat Dia,

Cewek Berambut Pirang Duduk termengu di Lututnya dan menutupi Wajahnya,
Dalam Hati gua “Nina”

Neto pun tampak Lemes, dan Menutup Matanya tapi tidak Lisa dia mendekati Sosok itu,

“U Nina's? (kamu Nina itu?)”

Namun Cewek itu tetap diam dan menangis,
“Waarom huil je? (Kenapa kamu menangis?)”

Dan Sosok itu pun mulai berbicara dengan nada lirih yang membuat suasana kami mencekam bahkan gua merasakan akan ngompol juga, tapi gua tahan karna setelah semua ini selesai gua mau tebus kesalahan gua yang kemarin udah ngompol,

“Ik Eenzaam ben, wil je me helpen, (Aku kesepian, Maukah kau menolongku,)”

Gua terdiam melihat Lisa dan Dia saling membicarakan itu,

“Wat? wil je dat ik doe (Apa? Kau ingin aku melakukan apa”)

“Wil je mijn vriend zijn? (Maukah kau menjadi temanku?)”

Gua terdiam dan mengatakan itu dalam Hati,
“tidak Lisa jangan melakukan itu?? Dia bisa membawamu mati?”

Hingga Lisa menjawab permintaan itu,

“ik wil (Aku mau)”

Dan aku pun sontak menarik Bahu Lisa dan mengatakan itu,
“Basic dom, als je niet beschikt over een brein, vermoordt hij jou? dat is wat ze wil (Dasar Bodoh, apakah kau tidak punya otak , dia akan membunuhmu ? itulah yang dia inginkan)”

Dan Lisa menatapku dengan Tatapan kosong,
“So What (Lalu kenapa)”

Dan ketika gua Lihat ke arah Sosok itu, Sosok itu Tersenyum Sinis dan menatap Tajam kearah gua,

kurasakan jantungku terasa Sakit dan hingga gua terjatuh, gua berusaha meraih tangan Lisa namun Sosok itu, Wajah yang dulu pernah gua lihat Nina yang Cantik menjadi Wajah yang bertaring tajam dan menyentuh wajahku dengan kuku tajam itu dan mengatakan itu,

“Word wakker uit je dromen? (Bangunlah dari mimpimu?)”

Sontak gua terbangun dari tidur gua, dan gua tatap kearah cermin,
“apa gua sedang bermimpi”
Dan gua langsung teringat dengan Lisa seketika gua menelponya namun gak ada jawaban, gua pun juga menelpon Neto, dan gak ada jawaban juga,

Sontak gua terhenyak diam, “mimpi itu serasa sangat nyata”

Hingga gua lihat tepat di pipi gua, tanda merah bekas sentuhan seseorang, dan gua yakin itu bukan mimpi apa yang sebenarnya terjadi,


Bersambung........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar